Indonesia Teaching Fellowship (ITF) Morowali

 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali memiliki agenda besar dalam pengembangan kompetensi guru. Berdasarkan pengukuran awal (baseline) didapatkan hasil bahwa nilai TO UKG peserta ITF Morowali masih berada jauh dibawah rata-rata nasional, yaitu berada pada angka 32,29. Selain itu, hasil survey pada aspek motivasi dan persepsi guru juga masih menunjukkan hasil yang cukup rendah, yaitu pada angka 3.75/5.00. Hasil tersebut menjadi latar belakang Pemkab Morowali untuk bersinergi dengan Ruangguru dalam mengadakan program pelatihan dan pembinaan Indonesia Teaching Fellowship (ITF) Morowali yang diikuti oleh 200 orang guru SD dan SMP selama satu tahun (Juni 2019-Juni 2020). Pelatihan ini berfokus pada peningkatan kapasitas pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional pendidik di Kab. Morowali sesuai Permendiknas No 16 Tahun 2007. 

Program ITF Morowali menggunakan metode blended learning, yaitu kombinasi online dan offline. Kondisi ketersediaan listrik dan internet menjadi tantangan terbesar untuk melangsungkan kegiatan pelatihan. Maka, selain memberikan layanan online melalui aplikasi ruangkerja dan Ruangguru, diskusi whatsapp, dan kegiatan konseling. Guru juga mendapatkan pendampingan berstruktur offline secara langsung sebanyak tujuh kali selama program berlangsung. Akan tetapi, pada masa pandemi Covid-19, pendampingan berstruktur dilakukan secara virtual melalui webinar online. 

Selama program berlangsung, peserta ITF Morowali mendapatkan akses pada 185 video pedagogik di ruangbelajar for teacher (RBFT), 153 infografis, dan 59 kuis di aplikasi ruangkerja, akses video semua kurikulum jenjang mengajar di aplikasi Ruangguru, diskusi pendalaman materi bersama fasilitator di grup whatsapp selama dua kali dalam seminggu, layanan konseling selama enam hari dalam seminggu, serta pendampingan langsung yang dipandu oleh tim Regional Field Officer (RFO). Selama enam bulan program berjalan, dilakukan pengukuran TO UKG yang pertama dan hasilnya menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata guru secara signifikan, semula 32,29 menjadi 48,88 (poin diferensiasi 16.59). Perolehan tersebut menjadi semangat kami untuk membantu guru ITF Morowali mencapai bahkan melampaui rata-rata UKG Nasional pada akhir program.

Rananggana Rayidhea