Kolaborasi Strategis Yayasan Ruangguru dan UNHCR Mendukung Kesiapan Kerja dan Pemberdayaan Pengungsi di Indonesia
Jakarta, 19 November 2025 – Indonesia saat ini menjadi salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang menampung populasi pengungsi cukup besar. Berdasarkan data UNHCR (2025), terdapat lebih dari 12.000 pengungsi yang berasal dari lebih dari 50 negara, dan tersebar di lebih dari 10 wilayah di Indonesia. Sebagian besar dari mereka telah menetap selama bertahun-tahun tanpa kepastian mengenai masa depan, termasuk terbatasnya akses terhadap pendidikan, pelatihan, dan kesempatan kerja yang layak.
Keterbatasan akses terhadap pasar kerja serta kurangnya keterampilan pendukung sering kali menjadi penghalang utama. Hal ini memperlebar kesenjangan antara kemampuan yang dimiliki dan kesempatan yang tersedia. Melihat kondisi tersebut,
United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Indonesia, bekerja sama dengan Yayasan Ruangguru, melaksanakan program pelatihan intensif Job Readiness Support for Refugees yang berfokus pada pengembangan kemampuan praktis dalam dunia kerja untuk 150 pengungsi di empat kota di Indonesia: Jakarta, Bogor, Medan, dan Makassar. Program ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan, dengan fokus pada pemberdayaan melalui pembuatan Curriculum Vitae (CV) untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kesiapan menghadapi dunia kerja.
Program ini dirancang untuk memberikan akses pelatihan yang inklusif, membantu para peserta memahami konsep dasar penyusunan CV, serta membuka peluang karir di masa depan. Selama program, para peserta mendapatkan pembekalan yang komprehensif melalui sesi pembelajaran mandiri, pelatihan langsung, hingga bimbingan mentor personal.
Kami meyakini bahwa setiap pengungsi berhak mendapatkan kesempatan untuk membangun kembali kehidupan mereka dengan bermartabat. Melalui kolaborasi ini, kami ingin memastikan bahwa mereka tidak hanya memperoleh keterampilan yang relevan, tetapi juga kepercayaan diri untuk menghadapi tantangan profesional di masa depan.
Inisiatif yang dijalankan oleh UNHCR ini sejalan dengan komitmen Yayasan Ruangguru dalam memperluas akses terhadap pendidikan dan pengembangan keterampilan melalui teknologi tidak hanya bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga bagi komunitas rentan seperti para pengungsi.
Melalui kolaborasi ini, Yayasan Ruangguru dan UNHCR berharap program ini dapat menjadi langkah nyata dalam memperkuat kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) nomor 17: Partnership for the Goals.
Hasil program menunjukkan dampak positif yang signifikan. Para peserta berhasil mengoptimalkan CV mereka sesuai standar profesional, dan memberikan tingkat kepuasan yang sangat baik, mencapai 81%. Angka ini mencerminkan efektivitas pelatihan dalam meningkatkan kepercayaan diri serta kesiapan kerja para pengungsi di Indonesia.
Bagi Mustafa Al-Oda, seorang pengungsi Palestina berusia 30 tahun yang lahir di Irak, pelatihan ini kembali membangkitkan motivasi profesionalnya.
“Apa yang saya dapatkan dari pelatihan ini adalah wawasan tentang apa yang sebaiknya dilakukan dan dihindari saat menulis CV. Misalnya, saya harus lebih jelas dan ringkas,” ujarnya.
Lulusan teknik sipil yang juga telah menyelesaikan pelatihan back-end engineering ini memiliki impian untuk bekerja di bidang keahliannya atau di sektor teknologi informasi.
“Semoga suatu hari nanti saya dapat bekerja di bidang teknik sipil sesuai keahlian saya. Namun jika tidak, saya bisa bekerja di bidang lain—lebih diutamakan bidang yang bersifat teknis, seperti komputer atau IT,” tambahnya.
Dengan langkah-langkah strategis seperti ini, diharapkan semakin banyak pengungsi yang siap berkontribusi secara produktif, membangun kehidupan yang mandiri, dan menghadapi masa depan dengan optimisme.
Kontak Media:
Yayasan Ruangguru – Ruangpeduli
Email: [email protected]
Website: www.ruangpeduli.org



